SUNGAITOTO PER INESPERTI

sungaitoto per inesperti

sungaitoto per inesperti

Blog Article

Meski 'rasa' yang ditawarkan intorno a dalam buku ini berbeda dari buku kisah Toto Chan ketika masih kecil. Namun, travel journal yang ditulis oleh Toto Chan saat berkunjung ke beberapa negara yang tengah dilanda perang, kelaparan dan kekeringan tersebut, menjadi sebuah kisah perjalanan yang menyedihkan, menegangkan sekaligus mengharukan.

Dan saya belum pernah membaca buku senyata ini, yang intorno a setiap penggal ceritanya membuat saya harus menutup halaman sejenak, karena saking sesaknya dada dan pilunya hati.

Ada satu kalimat dalam buku ini, yang mengatakan bahwa "Manusia diciptakan bukan untuk saling membenci tapi untuk saling mengasihi". Kata-kata yang bagus, dan akan lebih bagus jika hal itu juga diterapkan.

Jika kita bisa melakukan hal itu, tentulah akan jauh lebih sedikit perang yang terjadi intorno a muka bumi ini.

Benarlah itu kedamaian adalah kondisi keberjayaan bagi kemanusiaan. Umat manusia senantiasa menunggu kondisi madani, membuatnya menjadi nyata setidaknya perlu disisipkan dalam cita-cita kehidupan kita.

Suatu hal yang sangat tidak adil bagi anak-anak yang seharusnya menikmati masa bermain dan jauh dari hingar bingar pertikaian.

Sebuah buku yang bagus untuk membuka pikiran yang selalu mengeluh dan jarang bersyukur. Buku yang bercerita bahwa air penuh lumpur akan disyukuri che tanah yang tandus. Buku yang bercerita bahwa bisa tertawa saja bahkan bisa menjadi suatu nikmat yang besar intorno a sebuah tempat penuh deposit 5000 konflik.

Dia bercerita dari hati mengenai keadaan anak-anak yang mengenaskan, sekaligus mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan bahasa yang sederhana, tanpa menghakimi dan memihak siapa pun, hanya mengutuk jahatnya perang dan kegilaan pihak-pihak yang terlibat che dalamnya.

Membayangkan begitu banyaknya bayi yang dilahirkan hanya untuk mati... saya tak dapat menahan diri untuk bertanya pada Tuhan, mengapa Dia memberikan takdir yang begitu menyedihkan bagi mereka, sementara di sini, saya dan suami yang insya Allah bisa memberikan kehidupan yang lebih baik, masih harus menunggu.

Dalam buku ini Toto Chan menceritakan pengalaman dan empathynya terhadap penderitaan anak-anak intorno a berbagai negara yang mengalami bencana alam, wabah penyakit dan perang. Diceritakan bagaimana bencana alam kekeringan intorno a Tanzania, Nigeria, Ethiopia telah mengakibatkan banyaknya anak yang terkena kasus kurang gizi dan kesulitan air bersih.

Beberapa negara kondisinya kini sudah berubah drastis, misalnya negara Ethiopia. Dulu negara miskin dengan tingkat kelaparan dan busung lapar yang tinggi. Kini makmur dan maju teknologi serta pertaniannya.

Perjalanannya dalam misi kemanusiaan ini dilakukan olehnya saat dirinya masih aktif menjadi duta UNICEF.

Tapi tidak hanya alam yang kejam terhadap anak-anak. Perang turut andil menyebabkan kehidupan anak-anak semakin sulit. Dalam periodo nato da mana anak orang kaya menghabiskan berjuta-juta sekali main che mall, proveniente da belahan dunia lain anak-anak hanya mampu bermain di tanah lapang—untuk menjadi korban ranjau.

Stay away… Getting to the waterfalls principio didn’t pose a problem and I admired the view from the cool pool below. The first drop was high, maybe some 18 to 20m, then there was a few metres before another smaller slanted drop of about 2 or 3m and then a small pool about four metres long and then the final drop of about 18m. The volume was quite low. I looked at it and almost immediately decided this waterfall did not have my name on it. If it had triple or quadruple the volume I would have considered it but the margin for error was slim and wheelchairs don’t appeal to me.

Report this page